Pemilihan umum, baik itu dalam rangka memilih anggota DPR, Presiden dan wakilnya atau Pemimpin daerah. Semua masyarakat turut dalam perayaannya. Berbagai kalangan, baik itu tua maupun muda, politisi maupun masyarakat biasa turut dalam acara coblos mencoblos.
Banyak sekali dari masyarakat tidak tahu hakekat sebenarnya dari Pemilu, kebanyakan dari mereka hanya sekedar memilih tanpa mengetahui seperti apa sebenarnya orang yang akan mereka pilih.
Apalagi ketika ada pemilihan kepala desa, kebanyakan yang mereka pikirkan adalah berapa banyak uang yang akan mereka peroleh. No Money Politic <-- Bullshit, karena dimanapun kekuatan uang masih sangat berpengaruh dalam pendulangan suara dari masyarakat. Malah ada
mitos semakin banyak uang yang disebar maka akan semakin banyak suara yang akan dipilih. Dimanakah realita kejujuran dalam menentukan pilihan? Berbagai pertanyaan kadang kala terlintas, apa sih yang mereka pikirkan saat mereka menerima amplop yang berisi uang dan mereka langsung memilih orang yang memberi uang tersebut tanpa memilah apakah orang tersebut memang pantas untuk kita pilih. Kita sebagai pemilih harus lah malu, karena pilihan kita secara tidak langsung juga menentukan nasib orang banyak, walau ada yang bilang, suara kita tidak akan terasa karena kita cuma 1 diantara 200 juta lebih penduduk yang lain. Kita harus malu pada pilihan kita, apakah sesuai dengan sejumlah uang yang akan habis kalau kita belikan nasi pecel, ingat pilihan kita mahal harganya.
Banyak sekali dari masyarakat tidak tahu hakekat sebenarnya dari Pemilu, kebanyakan dari mereka hanya sekedar memilih tanpa mengetahui seperti apa sebenarnya orang yang akan mereka pilih.
Apalagi ketika ada pemilihan kepala desa, kebanyakan yang mereka pikirkan adalah berapa banyak uang yang akan mereka peroleh. No Money Politic <-- Bullshit, karena dimanapun kekuatan uang masih sangat berpengaruh dalam pendulangan suara dari masyarakat. Malah ada
mitos semakin banyak uang yang disebar maka akan semakin banyak suara yang akan dipilih. Dimanakah realita kejujuran dalam menentukan pilihan? Berbagai pertanyaan kadang kala terlintas, apa sih yang mereka pikirkan saat mereka menerima amplop yang berisi uang dan mereka langsung memilih orang yang memberi uang tersebut tanpa memilah apakah orang tersebut memang pantas untuk kita pilih. Kita sebagai pemilih harus lah malu, karena pilihan kita secara tidak langsung juga menentukan nasib orang banyak, walau ada yang bilang, suara kita tidak akan terasa karena kita cuma 1 diantara 200 juta lebih penduduk yang lain. Kita harus malu pada pilihan kita, apakah sesuai dengan sejumlah uang yang akan habis kalau kita belikan nasi pecel, ingat pilihan kita mahal harganya.
0 SatuHariSaja:
Posting Komentar